Menjadi perempuan jaman sekarang itu gampang-gampang susah. Mau pintar salah, nggak pintar lebih salah lagi. Sekarang bukan jamannya lagi perempuan itu cuma menunggu dan berpangku tangan. Ibu rumahtangga saja banyak yang pintar cari duit tambahan. Mulai yang konvensional mengembangkan hobi, sampai bisnis online yang kadang penghasilannya malah melebihi pekerja kantoran dan sang suami. Berarti perempuan sekarang pintar-pintar ya…..
Lalu dengan mitos bahwa perempuan jumlahnya tak sebanding dengan pria alias lebih banyak, maka kendala mencari jodoh yang tepat menjadi urusan panjang dan melelahkan. Bukan hanya masalah cocok dan tidaknya, tapi juga urusan menghadapi sikap para pria yang kadang “unbelieve” untuk ukuran para perempuan. Makin ribet karena ukuran 3B alias bibit, bebet, bobot yang sudah sejak dulu berkumandang, sekarang harus ditambah B satu lagi yaitu Benar-benar cinta.
Adalah tiga perempuan dengan latar belakang hidup yang berbeda, tapi sama-sama wanita yang mempunyai karir yang lumayan. Mereka bersahabat dekat, bertukar curhat dan mereka punya satu kesamaan: belum menemukan “soulmate”, pasangan jiwa yang tepat, bahkan ketika umur sudah melampaui limit usia perempuan kebanyakan yang memasuki dunia pernikahan. Beragam karakter pria yang ditemui, membentuk jalinan cerita yang mewarnai keseharian mereka, disela kesibukan mengisi hari-hari dengan pekerjaan mereka.
Marinka alias Inka, Stephani yang biasa dipanggil Step dan Soraya atau Aya, adalah perempuan-perempuan yang harus bertahan dijaman millennium, dimana semua ketidakpastian berpadu dengan teknologi yang makin canggih. Sementara manusia, bagaimanapun modern kehidupannya, kadang tetap kembali kepada “basic instinct” yang sudah ada sejak jaman purba.
***

Tidak ada komentar:
Posting Komentar